PENGUATAN KAPASITAS ASN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN STUNTING

Ambon_ Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Maluku bersama Dinas Kesehatan Provinsi Maluku  menyelenggarakan Sosialisasi dalam rangka penguatan peran ASN sebagai pelayan publik di bidang kesehatan. Sosialisasi yang mengangkat tema Penguatan Kapasitas ASN Peserta Pelatihan dan ASN/Non ASN BPSDM Provinsi Maluku sebagai Agen Stunting menghadirkan narasumber dr. Meikyal Pontoh, M.Kes., dr. Sherly Yacobus, Sp. K. J., dan dr. Elenora Wattimena pada Kamis (21/9).

Sosialisasi dibuka oleh Sekretaris Badan, Drs. Jusri Rasyid, MM mewakili Kepala BPSDM Provinsi Maluku. Dalam sambutan yang dibacakan, disampaikan bahwa sosialisasi ditujukan untuk memberikan pemahaman dan penguatan stunting bagi ASN peserta pelatihan dan ASN/Non ASN BPSDM Provinsi Maluku sehingga dapat mengedukasi pencegahan stunting kepada lingkungan keluarga maupun masyarakat sekitar. Hal ini demi mendukung program Duta Parenting, Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Maluku serta Pemerintah Pusat yakni penurunan tingkat stunting secara nasional pada tahun 2024 di bawah 14%.

“Para peserta pelatihan yang merupakan pejabat eselon IV, eselon III, maupun ketika menjadi pejabat eselon II diharapkan dapat menyampaikan upaya penanganan stunting kepada staf maupun masyarakat setempat.  Bagi Widyaiswara yang juga hadir saat ini diharapkan menjadi agen stunting yang ikut menyampaikan pencegahan stunting dalam setiap kesempatan mengajar, sementara  pegawai BPSDM Provinsi Maluku diharapkan dapat menjadi agen stunting di lingkungan sekitar,” ungkapnya.

Paparan materi pertama, disampaikan oleh dr. Meikyal Pontoh, M.Kes  tentang Pentingnya Konvergensi untuk Penurunan Stunting. Beliau menyampaikan informasi tentang Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting maupun Peran Provinsi, Kabupaten/Kota dalam pencegahan stunting.  Dalam paparannya, beliau juga menyinggung tentang program-program yang  telah dilaksanakan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Maluku selama ini sehingga Maluku termasuk dalam 17 provinsi yang konsisten menurunkan prevalensi stunting ≥ 2,7 % per tahun.

“Bapak/Ibu ASN yang hadir saat ini diharapkan menjadi Agen Perubahan Stunting yang ikut berperan dalam upaya penurunan stunting,” tegasnya.

Paparan materi kedua, Kesehatan Jiwa Anak dengan Stunting disampaikan oleh dr. Sherly Yacobus, Sp. K. J. Diawali dengan kondisi mental ibu dan anak stunting, hubungan pola asuh dengan stunting, serta metode Cilukba.

“ Metode Cium, Peluk dan Beri Asupan bagi anak bukan hanya dapat diberikan oleh ibu, tapi juga ayah kepada anak yang mendukung tumbuh kembangnya,” terangnya.

Materi tentang Cegah Stunting Itu Penting disampaikan oleh  dr. Elenora Wattimena. Melalui paparannya, diperkenalkan pentingnya 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK) dalam upaya pencegahan stunting, metode ABCE untuk mencegah stunting. Dalam sosialisasi ini juga disampaikan materi tentang Pemberian Makanan Balita sebagai bagian dari pencegahan stunting.

“Asupan gizi, pola pengasuhan dan stimulasi penting dalam upaya penurunan stunting,” imbaunya.

Sosialisasi Penguatan Kapasitas ASN Peserta Diklat dan ASN/Non ASN BPSDM Provinsi Maluku sebagai Agen Stunting diharapkan menghasilkan agen-agen perubahan stunting yang dapat memainkan peran masing-masing dalam masyarakat bagi capaian penurunan prevalensi stunting di Maluku mencapai 20%. (*)

PENGUATAN KAPASITAS ASN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN STUNTING